Tanaman hidroponik telah menjadi pilihan yang semakin populer dalam dunia pertanian modern. Metode ini menawarkan berbagai manfaat yang menarik bagi para petani dan Anda yang hobi tanaman. Dengan menghilangkan penggunaan tanah sebagai media tanam, hidroponik memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih efisien, mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi, serta menghasilkan hasil panen yang berkualitas.
Selain itu, hidroponik juga mengurangi risiko terkait hama dan penyakit tanaman, serta memungkinkan penanaman tanaman di berbagai lokasi, termasuk ruangan dalam, lahan kering, atau perkotaan. Bagi Anda yang tertarik, yuk kita simak cara menanam hidroponik menggunakan Pipa Alderon, termasuk alat dan bahan, tahapan, dan rekomendasi tanaman yang bisa digunakan.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Berikut adalah beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menanam tanaman hidroponik:
- Pipa ukuran 3 inch
- Penutup paralon
- Penyambung paralon
- Lem paralon
- Gergaji pemotong
- Bor listrik
- Wadah tanam dari botol/gelas plastik
- Selang
- Pompa aquarium
- Solder
- Media dan benih tanam
Tutorial Langkah-Langkah Membuat Hidroponik
Langkah 1: Persiapan Alat dan Bahan
- Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti wadah, sistem irigasi, media tanam, larutan nutrisi, pompa air, pH meter, pencahayaan, benih atau bibit tanaman, dan alat pengukur suhu dan kelembaban.
Langkah 2: Persiapan Wadah dan Media Tanam
- Pilih wadah yang sesuai dengan jumlah tanaman yang ingin Anda tanam. Pastikan wadah tersebut cukup dalam untuk menampung akar tanaman.
- Bersihkan wadah dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak diinginkan.
- Siapkan media tanam yang dipilih, seperti rockwool, serat kelapa, atau kerikil. Pastikan media tanam tersebut bersih dan steril sebelum digunakan.
Langkah 3: Rangkaian Sistem Irigasi
- Pasang sistem irigasi yang sesuai dengan jenis hidroponik yang Anda pilih, seperti sistem tetes atau sistem selang.
- Pastikan sistem irigasi terhubung dengan pompa air dan memiliki aliran yang baik ke setiap tanaman.
Langkah 4: Persiapan Larutan Nutrisi
- Jika Anda menggunakan larutan nutrisi yang sudah jadi, ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
- Jika Anda ingin membuat larutan nutrisi sendiri, campurkan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Biasanya, larutan nutrisi mengandung nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan unsur mikro lainnya. Pastikan untuk mengukur pH larutan nutrisi dan menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Langkah 5: Penanaman Tanaman
- Tanam benih atau bibit tanaman di media tanam yang telah disiapkan. Pastikan akar tanaman terbenam dengan baik dan terjaga kelembapannya.
- Letakkan media tanam dengan tanaman di dalam wadah atau sistem hidroponik yang telah dipersiapkan.
Langkah 6: Pengaturan Lingkungan
- Pastikan tanaman mendapatkan cahaya yang cukup. Jika diperlukan, pasang lampu LED tumbuh untuk memberikan pencahayaan yang optimal.
- Periksa suhu dan kelembaban ruangan. Pastikan suhu yang nyaman dan kelembaban yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman hidroponik.
- Pantau dan atur pH larutan nutrisi secara teratur menggunakan pH meter.
Langkah 7: Pemeliharaan dan Perawatan Rutin
- Periksa dan atur tingkat air nutrisi secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman.
- Perhatikan pertumbuhan tanaman dan lakukan pemangkasan atau penyiangan jika diperlukan.
- Jaga kebersihan sistem hidroponik dengan membersihkan wadah, irigasi, dan media tanam secara berkala.
Ukuran Pipa Ideal untuk Hidroponik
Ukuran pipa yang ideal untuk sistem hidroponik dapat bervariasi tergantung pada jenis tanaman yang Anda tanam, jumlah tanaman, dan sistem hidroponik yang Anda gunakan. Berikut ini adalah beberapa ukuran pipa yang umum digunakan dalam hidroponik:
- Pipa 1 inchi digunakan untuk rangka sistem dan pipa pembagi air pada selang HDPE
- Pipa 2 inchi digunakan sebagai gully hidroponik (tidak disarankan untuk tanaman lebar)
- Pipa 2,5 inchi digunakan sebagai gully hidroponik (sangat disarankan)
- Pipa 3 inchi digunakan sebagai gully hidroponik (hanya opsi jika pipa 2,5 ichi tidak ada)
- Pipa paralon umumnya digunakan untuk membuat sistem hidroponik NFT dan DFT, namun lebih cocok digunakan dalam sistem DFT.
Pilihan Tanaman Hidroponik
Ada banyak pilihan tanaman yang cocok untuk ditanam dalam sistem hidroponik. Berikut ini adalah beberapa contoh tanaman hidroponik yang umum dan populer:
1. Selada
Selada adalah salah satu tanaman hidroponik paling umum. Varietas seperti selada romaine, selada bibit, dan selada daun cocok untuk sistem hidroponik karena memiliki waktu tumbuh yang cepat.
2. Bayam
Bayam juga merupakan pilihan yang bagus untuk hidroponik. Tanaman bayam memiliki daun yang lebat dan tumbuh dengan baik dalam lingkungan hidroponik.
3. Herba
Banyak jenis herba seperti daun bawang, peterseli, daun ketumbar, dan daun mint dapat tumbuh dengan baik dalam sistem hidroponik. Mereka memberikan rasa dan aroma segar pada hidangan.
4. Kubis
Kubis seperti kubis bok choy dan kubis sawi tumbuh dengan baik dalam hidroponik. Mereka membutuhkan ruang yang lebih besar, jadi pastikan sistem hidroponik Anda dapat menampung tanaman yang lebih besar.
5. Bawang Merah
Bawang merah dapat ditanam dengan baik dalam hidroponik dan menghasilkan umbi yang baik. Mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh, tetapi hasilnya bisa sangat memuaskan.
6. Strawberry
Strawberry juga merupakan tanaman hidroponik yang populer. Mereka membutuhkan sistem hidroponik yang khusus, seperti sistem NFT (Nutrient Film Technique), tetapi memberikan hasil buah yang lezat.
7. Cabai
Cabai juga dapat ditanam dalam hidroponik dengan sukses. Mereka biasanya tumbuh dengan baik dalam sistem drip irrigation atau sistem potong-lintang.
Desain Rancangan Hidroponik
Untuk keperluan aliran nutrisi dalam sistem hidroponik, Anda dapat menggunakan model seperti di atas yaitu DFT (deep flow technique). Dalam model ini, cairan dalam pipa akan mengalir dengan tinggi beberapa centimeter. Ketika aliran listrik padam, tidak perlu khawatir karena air tetap akan tergenang di dalam pipa.
Selain itu, netpot yang digunakan adalah gelas bekas aqua yang dimodifikasi sehingga dapat masuk ke dalam pipa dengan air menyentuh bagian bawah media tanam. Tidak ada penggunaan sumbu atau kain flanel dalam model ini. Pipa diatur secara horizontal untuk model dengan susunan horizontal, sementara untuk susunan vertikal, pipa dibuat miring dengan sudut sekitar 30 derajat.
Tertarik untuk membuat tanaman hidroponik sendiri di rumah? Untuk mengajukan pertanyaan terkait Pipa Alderon, silakan mengisi Formulir Online atau menghubungi kami di 021 2188 2000/2099.